Didaulat Sebagai Irup HUT ke-16 SPORC, Dirjen Gakkum KLHK: Perkuat Nilai Penegakan Hukum

    Didaulat Sebagai Irup HUT ke-16 SPORC, Dirjen Gakkum KLHK: Perkuat Nilai Penegakan Hukum
    Direktur Jenderal PHLHK, Rasio Ridho Sani

    Makassar - Satuan Polisi Kehutanan Reaksi Cepat (SPORC) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menginjak usia ke-16 tahun, dipusatkan di Labuan Bajo Nusa Tenggara Tmur, Selasa, 4 Januari 2022. Pelaksanaan upacara juga dilangsungkan secara hybrid (luring dan daring).

    Direktur Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rasio Ridho Sani, bertindak sebagai inspektur upacara peringatan hari ulang tahun Satuan Polhut Reaksi Cepat (SPORC) dari Labuan Bajo. Sementara SPORC Brigade Anoa Balai Gakkum LHK Wilayah Sulawesi mengikuti upacara secara daring melalui saluran cloud zoom meeting dari Aula Lantai 4 Gedung Rachmad Witoelar kantor P3E Sulawesi dan Maluku, Jl. P. Kemerdekaan Km. 17 Makassar

    Hari ulang tahun SPORC yang diperingati pada tanggal 4 Januari setiap tahunnya, dan selama 16 tahun ini SPORC telah melakukan berbagai upaya dalam mengamankan sumberdaya alam, hutan, keanekaragaman hayati bangsa Indonesia. Peringatan Hari Ulang Tahun SPORC ini juga dilangsungkan secara serentak pada 16 Brigade di seluruh Indonesia.

    Dalam arahannya, Rasio Ridho Sani menyampaikan apresiasi kepada penggagas, pembina dan seluruh anggota SPORC yang telah memberikan pengorbanan dan sumbangsih dalam membangun bangsa dan negara Indonesia dengan mengamankan sumber daya alam hutan Indonesia.

    “Taman Nasional Komodo sangat penting artinya, tidak hanya bagi masyarakat yang berada di Manggarai Barat Labuan Bajo, tetapi juga bagi masyarakat dunia, ” ujar Dirjen PHLHK, Rasio Ridho Sani.

    Menurut Rasio Ridho Sani, keberadaan Taman Nasional Komodo merupakan anugerah bagi Indonesia yang harus dijaga, dirawat dari berbagai macam ancaman, hal ini karena Labuan Bajo mendapatkan perhatian dari banyak masyarakat. “Taman Nasional merupakan warisan anugerah Tuhan kepada kita yang memilki banyak kekayaan, baik itu kekayaan keanekaragaman hayati di laut, terrestrial maupun di darat, khususnya keberadaan satwa eksotik di indonesia khususnya komodo yang tidak dimiliki Negara lain, ” terang Rasio Ridho Sani.

    Indonesia dianugerahi kekayaan sumberdaya alam yang tidak dimiliki Negara lainya, kita memilki hutan tropis nomor tiga terluas di dunia setelah Amazon dan Kongo. Hutan tropis dan laut Indonesia memilki kekayaan keanekaragaman hayatinya terkaya di dunia, kita dikenal sebagai Megadiversity Countries.

    “Kekayaan-kekayaan ini harus kita jaga bersama-sama karena ini modal bangsa ini untuk menjadi yang besar berdaya saing di tingkat dunia. Kedepan daya saing tidak hanya ditentukan dengan penguasaan teknologi tapi juga dari penguasaan, kepemilikan sumberdaya alam, khususnya kekayaan keanekaragaman hayati. Itulah tugas kita semua, ” tandas Rasio Ridho Sani dihadapan peserta upacara.

    Dirjen Gakkum KLHK mengingatkan bahwa kekayaan sumberdaya hayati yang kita miliki saat ini mendapatkan berbagai ancaman kejahatan baik itu illegal logging, perambahan dan perusakan kawasan hutan untuk berbagai macam kegiatan-kegiatan illegal, kebakaran hutan dan lahan serta perburuan dan perdagangan satwa-satwa dilindungi.

    Ia meminta ancaman-ancaman ini harus ditangani sejak dini. “Kita memahami ancaman-ancaman ini dilakukan oleh berbagai macam pelaku, termasuk aktor-aktor pelaku kejahatan internasional termasuk transnational crime, apabila tidak ditangani, maka kerusakan terhadap kawasan hutan, sumber keanekaragaman hayti akan mengganggu modal pembangunan bangsa kita, ” ungkap Rasio Ridho Sani.

    Lanjut Rasio Ridho Sani, ancaman ini tidak hanya mengganggu modal pembangunan nasional tetapi mengancam kehidupan sumberdaya hutan dan keanekaragaman hayati, merusak lingkungan, merusak ekosistem dan berpotensi menimbulkan bencana ekologis, merugikan negara, menurunkan kredibilitas bangsa dan kepercayaan publik serta kewaibawaan Negara.

    Kita tidak bisa menangani ancaman ini sendirian, harus dilakukan bersama-sama karena pelaku kejahatan yang terorganisir ini memilki berbagai macam kemampuan. Untuk itu penanganan kejahatan-kejahatan sumberdaya hutan dan kehati memerlukan kerja bersama/kolaborasi.

    Tidak mungkin menangani kejahatan luar biasa yang terorganisir ini sendirian, mengingat kerjasama melawan kejahatan terhadap sumberdaya hutan dan kehati, maka tema peringatan HUT SPORC ke-16 sesuai temanya “SPORC Tangguh, Kolaborasi Penegakan Hukum Semakin Tumbuh”.

    Tema tersebut merefleksikan penegakan hukum yang kokoh, kukuh dan tangguh. Anggota SPORC menyadari bahwa ancaman-ancaman tersebut tidak bisa dilakukan sendirian.

    Untuk itu tingkatkan kapasitas terus jadi pembelajar dan perkuat kesamaptaan, penguasaan teknologi, karena kejahatan terkait sumberdaya alam khususnya hutan dan kehati ini dilakukan oleh aktor-aktor terorganisir yang mempunyai kemampuan tersebut.

    Anggota SPORC harus memperkuat nilai-nilai penegakan hukum dengan menjaga integritas, karena tidak ada penegakan hukum tanpa integritas. Berikutnya anggota SPORC harus professional, karena tidak akan efektif penegakan hukum tanpa profesionalits. Kemudian peka dan responsif terhadap semua permasalahan berkaitan dengan ancaman terhadap sumberdaya hutan dan kehati. Tidak kalah penting, mengingat kejahatan ini terus berkembang maka tanamkan jiwa inovatif, lakukan langkah-langkah inovasi agar penegakan hukum yang dilakukan semakin efektif.

    Dalam beberapa tahun ini SPORC telah melakukan berbagai operasi pengamanan dan pemulihan kawasan hutan, penindakan illegal logging serta perburuan dan perdagangan satwa dilindungi, lebih dari 1.700 operasi telah dilakukan, mengamankan jutaan hektar kawasan hutan, dan menyelamatkan ratusan ribu tumbuhan serta satwa-satwa dilindungi. “Inilah kerja keras SPORC tentu didukung oleh TNI, Kepolisian, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota. Akan tetapi kerja-kerja ini harus lebih ditingkatkan, ” ujar Rasio Ridho Sani.

    Direktur Jenderal PHLHK, Rasio Ridho Sani mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah mendukung keberadaan SPORC. 

    Secara pribadi maupun Kementeria LHK, Dirjen Gakkum KLHK mengapresiasi dan mendoakan anggota SPORC yang telah berpulang mendahului kita semua. “Mereka adalah pahlawan yang berjuang di tengah rimba, satria rimba menjaga kekayaan bangsa, semoga Tuhan Yang Maha Esa memberi tempat terbaik di sisi-NYA, ” tutup Dirjen Gakkum, Rasio Ridho Sani.

     

     

     

    MEDAN SUMUT
    Subhan Riyadi

    Subhan Riyadi

    Artikel Sebelumnya

    Posyandu Jadi Locus Sasaran Vaksinasi Covid-19...

    Artikel Berikutnya

    Kapolres Pangkep AKBP Ibrahim Aji Hadiri...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Kapolres Pelabuhan Makassar Pimpin Sertijab dan Kenal Pamit Pejabat Utama, Momen Penuh Harapan dan Semangat Baru
    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani
    Inovasi KANDAYYA dan WIN DIESEL Semen Tonasa Bersinar di Panggung Internasional
    Kapolri-Panglima TNI Tinjau Kesiapan Program Ketahanan Pangan di Jawa Tengah
    Polres Barru Serahkan Tersangka Penipuan Haji ke Kejaksaan

    Ikuti Kami