Tertinggi Pasien Positif Sebanyak 1.087 Orang, Tertinggi Makassar Disusul Tator Lalu Lutra

    Tertinggi Pasien Positif Sebanyak 1.087 Orang, Tertinggi Makassar Disusul Tator Lalu Lutra

    MAKASSAR - Sulawesi Selatan (Sulsel) Tertinggi Pasien Positif Sebanyak 1.087 orang adapun yang pertama tertinggi yaitu Makassar, Disusul Tana Toraja (Tator) lalu Luwu Utara (Lutra),

    Informasi terbaru terkait data update Covid-19 di Sulawesi Selatan dilansir data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di akun sosial media Twitter @BNPB_Indonesia, Jumat (13/8/2021).

    Terlihat, provinsi dengan angka penambahan pasien terkonfirmasi terbanyak yakni, Jawa Tengah 4.223 pasien.

    Diikuti Jawa Timur 4.178 pasien, Jawa Barat 2.968 pasien, Bali 1.910 pasien, Kalimantan Timur 1.451 pasien.

    Kemudian Sumatra Utara 1.284 pasien, DI Yogyakarta 1.243 pasien dan Jakarta 1.210 pasien.

    Sementara Sulawesi Selatan di angka 1.087 pasien. Angka itu naik dari sehari sebelumnya di angka 698 pasien

    Dengan penambahan 1.087 pasien di Sulsel membuat angka kumulatif penambahan pasien terkonfirmasi tembus 95.935 orang.

    Dilansir data Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel lewat akun sosial media Instagram @satgascovid.sulsel, Sabtu (13/8/2021) siang, penambahan 698 pasien Covid-19 didapatkan dari 24 kabupaten/kota di Sulsel.

    Makassar tertinggi dengan 345 pasien baru. Sementara Maros 46 pasien, Pangkep 36 pasien.

    Barru 21 pasien, Parepare 64 pasien, Pinrang 20 pasien, Tana Toraja 132 pasien, Toraja Utara 41 pasien.

    Lalu Gowa 60 pasien, Takalar 16 pasien, Jeneponto 12 pasien, Bantaeng 11 pasien, Bulukumba 13 pasien, Selayar 12 pasien, Sinjai 14 pasien.

    Kemudian di Bone 18 pasien, Soppeng 12 pasien, Wajo 28 pasien, Sidrap 23 pasien/

    Enrekang 6 pasien, Luwu 13 pasien, Palopo 29 pasien, Luwu Timur 49 pasien dan Luwu Utara 65 pasien. Dari 1.087 pasien positif didapatkan dari proses uji PCR dan Antigen sebanyak 6.584 spesimen.

    Artinya, angka positif rate harian di Sulsel mencapai 16, 51 persen. Angka itu masih jauh dari batas normal yang ditetapkan WHO di bawah 5 persen.

    Sementara untuk pasien sembuh naik 1.002 pasien. Angka tersebut naik dibandingkan sehari sebelumnya di angka 869 pasien.

    Dengan penambahan 1.002 pasien sembuh di Sulsel membuat angka kumulatif penambahan pasien sembuh tembus 82.310 pasien.

    Untuk pasien positif yang meninggal tambah 28 pasien, di angka 1.674 pasien.

    Artinya, pasien aktif Covid-19 di Sulsel di angka 11.951 pasien. Tempat isolasi baru di Makassar akan dibuka dalam waktu dekat.

    Adapun titik Lokasinya tepatnya di Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Jalan AP Pettarani, Makassar.

    Tempat isolasi ini merupakan kolaborasi antara Pemprov Sulsel, Pemkot Makassar, serta tim bantuan medis (TBM) Unhas, UIN, UMI, Unismuh, dan Unibos.

    Pembina TBM Unhas, Hisbullah Amin menjelaskan, ada sebanyak 150 bed yang disediakan dengan tipe kamar berbeda.

    Masing-masing kamar bisa diisi oleh dua orang untuk tipe kamar biasa, dan empat hingga lima orang untuk kamar yang ukurannya lebih besar.

    "Tempat Isolasi ini bisa diisi oleh klaster keluarga, yang beranggotakan dua hingga lima orang, " ujar Hisbullah Amin  di kantor BPSDM Sulsel, Jumat (13/8/2021) kemarin.

    Fasilitasnya juga sangat nyaman, ala hotel bintang tiga. Dilengkapi televisi, AC, lemari pakaian, meja atau kursi kerja, dan toilet yang bersih.

    Layanan yang diberikan sama dengan layanan isolasi yang ada di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Makassar.

    Mulai dari pemberian makanan secara rutin tiga kali sehari, pemberian obat dan vitamin, dan kontrol kesehatan dua kali sehari.

    "Kita juga akan fasilitasi jika ada pasien yang perlu dirujuk, kita standbykan ambulance, kemudian kita berikan layanan tracing untuk keluarganya, boleh dilayani di sini atau kita yang datangi rumahnya, " jelasnya.

    Setiap pagi, peserta isolasi akan mengikuti olahraga atau senam, diikutkan dalam kegiatan spritual hingga pemberian edukasi secara virtual maupun langsung.

    "Tujuannya agar mereka bisa beradaptasi dengan orang-orang yang ikut isolasi, " tuturnya.

    Konsep kawasan isolasi ini diadopsi dari layanan karantina di BBPK Makassar, nantinya akan ada zona tertentu yang bisa diakses oleh peserta.

    "Pesertanya juga kita akan ambil dari pendaftar di BBPK yang belum sempat diterima. Akan ada screening terlebih dahulu untuk menentukan peserta yang layak, " beber dokter spesialis anestesi ini.

    Diketahui, tempat isolasi ini sudah siap digunakan, sisa menunggu kesiapan Pemprov dan Pemkot untuk melakukan launching.

    Program ini gratis untuk masyarakat yang terinfeksi covid-19 kategori OTG dan gejala ringan." tutupnya. 

    (Ilyas/Ishak Idrus)

    Makassar Sulsel
    Ryawan Sulsel

    Ryawan Sulsel

    Artikel Sebelumnya

    Polda dan Plt Gubernur Sulsel Berbelasungkawa...

    Artikel Berikutnya

    Kapolres Pangkep AKBP Ibrahim Aji Hadiri...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Antusias warga kel. maricaya sambut giat Minggu Kasih Polda Sulsel 
    Dipenutupan Berbaur Fest 2024, drg. Hj. Ulfah Nurul Huda, MARS gunakan busana Wastra Corak Barru
    Pangdivif 3 Kostrad Kunjungi Polda Sulsel, Tingkatkan Sinergitas TNI-Polri
    Jaga Keamanan Pengunjung, Personel Sat Samapta Polres Luwu Utara Patroli di Pasar Malam 
    Polda Sulsel Saling Curhat dengan Warga Kelurahan Maricaya

    Ikuti Kami