Makassar - Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum (Gakkum) LHK Wilayah Sulawesi mengikuti upacara Hari Bakti Rimbawan ke-38 secara daring yang dipimpin langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya dari Plaza Ir Soedjono Soerjo, Gedung Manggala Wanabakti Jakarta. Selasa, 16 Maret 2021.
Dalam sambutannya, Menteri Siti Nurbaya berterimakasih kepada seluruh Rimbawan masih diberi kesempatan dan kekuatan dalam menjalankan pengabdian di tempat tugas masing-masing di tengah Pandemi Covid-19.
“Terimakasih dan penghargaan kepada para Rimbawan yang telah memberikan kinerja baik selama masa pandemi covid-19, dalam mendukung pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan yang berkelanjutan, ” ucapnya.
Hari Bakti Rimbawan ke-38 tahun ini mengangkat tema “Terus Berbakti di Tengah Pandemi untuk Lingkungan dan Hutan Lestari”.
"Pandemi covid-19 telah memberikan banyak pelajaran berharga. Salah satunya untuk melakukan perubahan cara berpikir dan bertindak melalui adaptasi terhadap kondisi sesulit apapun. Presiden Jokowi telah menegaskan bahwa masa pandemi covid-19 ini harus dijadikan momentum untuk percepatan kerja-kerja pembangunan melalui penyesuaian-penyesuaian dan perubahan pola kerja dari yang biasa-biasa saja menjadi luar biasa, dari kerja lambat menjadi kerja cepat berbasis teknologi, dari kerja manual menjadi kerja digital, " tutur MenLHK lanjut.
Lebih lanjut Menteri Siti mengingatkan, tak kalah penting di tengah-tengah pandemi covid-19 ini harus terus bisa secara bersama memantapkan nilai-nilai gotong-royong dan partisipasi dalam mencapai sasaran pembangunan nasional.
"Saya juga ingin menyampaikan penghargaan dan rasa bangga kepada seluruh jajaran KLHK disegala penjuru tanah air atas kerja keras yang telah dilakukan, " jelas Menteri Siti.
Menteri Siti kembali mengingatkan dalam masa sulit ini mulai bermunculan hotspots dan firespots, KLHK akan terus bekerja keras menangani karhutla. Selama tahun 2020 tercatat hasil kerja yang baik, diantaranya dengan luas kebakaran hutan dan lahan 296.942 hektare dibandingkan karhutla tahun 2019 seluas 1.649.258 hektare. Apalagi dibandingkan dengan benchmark tahun 2015 , maka ada kemajuan besar dalam cara-cara kita menangani kebakaran hutan dan lahan.
Orang nomor satu di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ini mengapresiasi para rimbawan atas pencapaian penurunan deforestasi hingga 75, 03 % di periode 2019-2020, seluas 115, 46 ribu ha. “Capaian ini merupakan deforestasi dengan angka terendah sepanjang sejarah. Angka ini jauh menurun dari deforestasi tahun 2018-2019 sebesar 462, 46 ribu ha. Penurunan 75% laju deforestasi selama periode 2019/2020 ini merupakan bukti, bukan persepsi. Inilah hasil kerja keras kita bersama hingga laju deforestasi bisa diturunkan pada titik terendah sepanjang sejarah dan tentu harus tetap kita jaga bersama, " ucapnya.
Menteri Siti membacakan sambutannya bahwa tahun 2020 seperti tahun ujian yang tidak disangka-sangka, pada 2 Maret 2020 ada warga masyarakat Indonesia terdeteksi kena Covid dan pada 15 Maret 2020 WHO menegaskan tentang pandemi covid-19 dunia, dan Pemerintah menetapkan sejak tangal 16 Maret 2020 berada dalam situasi pandemi covid.
Menurutnya kondisi tersebut sesuai arahan Presiden, hingga saat ini pada fase utamanya yaitu pengendalian penularan (check, track dan isolasi dari penularan) serta Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) juga memiliki tanggung jawab secara langsung seperti kegiatan padat karya penanaman mangrove, pemulihan gambut, pengembangan hutan sosial, pengukuhan tata batas, pelatihan sistem jarak jauh, patroli kawasan dan pengembangan kemitraan masyarakat dikawasan konservasi serta berbagai kegiatan lapangan lainnya.
KLHK telah melakukan upaya-upaya perbaikan lingkungan dan hutan dan juga menjaga agar lingkungan dan hutan bukan menjadi faktor yang secara nyata terpengaruh atau menjadi pengaruh atas Pandemi covid-19. Selama tahun 2020 telah bekerja dengan baik terus berkarya di tengah pandemi dan terus bekerja secara berarti bagi masyarakat.
“Kita tahu persis perubahan sedang terjadi, namun perubahan itu tidak akan menghapus jati diri kita; tidak akan merusak atau menghilangkan land-mark kehutanan Indonesia, yang cirinya ada pada pemangkuan hutan, produksi hutan lestari, pemulihan dengan penanaman, bio-diversity dan kearifan lokal, pengendalian konsesi, keberpihakan bagi masyarakat di dalam dan sekitar hutan serta bisnis kehutanan yang produktif, pelayanan yang tidak berbelit-belit, dan adil, ” tandas Menteri Siti dihadapan peserta upacara baik luring maupun daring.
Menteri Siti mengajak rimbawan di seluruh Indonesia agar bahu membahu meskipun harus melalui medan yang berat, bencana yang tidak terduga, dan kompleksitas masalah. Semua itu harus dapat disikapi dengan menginternalisasi sembilan nilai dasar rimbawan: jujur, tanggung jawab, disiplin, ikhlas, visioner, adil, peduli, kerjasama dan professional.
"Bangkitkan jiwa korsa rimbawan, bersatulah seluruh rimbawan yang memiliki jati diri: jujur, tanggung jawab, disiplin, ikhlas, visioner, adil, peduli, kerjasama dan profesional, " pungkas Menteri Siti mengakhiri sambutannya.
Hadir mengikuti upacara daring yakni Kepala Balai Gakkum LHK Sulawesi, Dodi Kurniawan, S.Pt., M.H selanjutnya Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Achmad Yusuf Arief, SH., M.H. Kepala Seksi I Makassar, Muhammad Amin, SH., M.H dan seluruh jajaran Balai Gakkum LHK Wilayah Sulawesi.
Selepas upacara Kepala Balai Gakkum LHK Wilayah Sulawesi, Dodi Kurniawan menyerahkan penghargaan bagi ASN yang sudah bekerja dengan baik berupa gelar tanda jasa dan tanda kehormatan Satya Lencana X dan XX tahun serta surat kenaikan pangkat.