MAKASSAR, - Korban jiwa akibat gempa bumi magnitudo 6, 2 yang menggunjang Majene yang juga terasa hingga Mamuju, terus bertambah.
Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana per Jumat (15/1/2021) pukul 14.00 WIB, korban jiwa mencapai 34 orang dan korban luka mencapai 637 jiwa. Tak hanya itu, bangunan tempat tinggal warga sebanyak 300 unit mengalami kerusakan, begitu juga dengan fasilitas umum yang juga rusak parah.
Bencana yang terjadi pada Jumat (15/1/2021) dini hari tersebut berdampak pada 15 ribu jiwa yang kini mengungsi. Mereka menampati 10 titik pengungsian di Majene dan 5 titik di Mamuju. Berbagai bantuan kemanusiaan pun kini sangat dinanti oleh korban terdampak, apalagi saat ini sedang mewabah pandemi Covid-19, yang memaksa mereka harus lebih berhati-hati dan tetap membatasi banyak aktivitas.
“Pengungsi saat ini sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan seperti pangan, khususnya matang, selimut dan tikar, tenda pengungsian, pelayanan medis, masker, hingga air bersih. Di kondisi bencana seperti sekarang ini yang juga bertepatan dengan adanya wabah, sangat perlu kehati-hatian dalam penanganannya, ” jelas Kusmayadi dari Tim Tanggap Darurat Aksi Cepat Tanggap (ACT) kepada jurnalis indonesuasatu.co.id, Jumat (15/1/2021)
ACT sendiri saat ini telah mengirimkan tim tanggap darurat menuju lokasi terdampak. Tim yang dikirim berasal dari ACT Cabang Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah dengan dilengkapi alat pelindung diri, logistik, perlengkapan genset serta mobil dobel kabin serta motor trail.
“Untuk aksi awal, akan difokuskan untuk pencarian dan pertolongan, ” tambah Kusmayadi.
Perlu diketahui, gempa besar yang mengguncang Majene terjadi pada Jumat dini hari dengan magnitudo 6, 2. Namun, ini bukan yang pertama, sebelumnya pada Kamis (14/1/2021) gempa dengan kekuatan yang lebih kecil juga telah terjadi. Walau magnitudonya lebih kecil, gempa ini cukup membuat warga panik.(JIS)