LUWU UTARA - Proses vaksinasi yang dilakukan pemerintah terus bergulir. Hari ini, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan menjadi kelompok lanjutan yang mendapatkan vaksin Covid-19.
Seperti terlihat puluhan guru dan tenaga kependidikan terlihat antri mengikuti proses vaksinasi Covid-19 tahap I (pertama) sesuai protokol kesehatan di aula Puskesmas Sabbang Selatan, Desa Pompaniki, Kecamatan Sabbang Selatan, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Rabu (24/4/2021) pagi.
"Saya sudah selesai di vaksin rasanya biasa saja, kita berharap dengan terlaksana vaksinasi pemerintah pembelajaran tatap muka dapat dilaksanakan, " kata kepala UPT SMP Negeri 6 Sabbang Selatan, Dae
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Luwu Utara, Jasrum mengatakan kedepan tidak menjadikan sekolah bisa leluasa menggelar pembelajaran tatap muka. Ada beberapa tahapan verifikasi sebelum izin dikeluarkan. Kata dia, sekolah harus membuat daftar periksa untuk diverifikasi.
“Juknis belum ada, kita tetap mengacu surat edaran yang dikeluarkan bupati pada awal pandemi, pertengahan pandemi juga ada, tatap muka itu dilaksanakan kalau kondisi sudah membaik itupun kita awasi pelaksanaannya, ” kata Jasrum di kantornya, Selasa (23/3/2021).
Sementara itu, Satgas Covid-19 Luwu Utara masih melakukan verifikasi pengawasan terhadap simulasi belajar tatap muka di sekolah. Jika tidak sesuai protokol kesehatan maka sistem belajar luring akan diberhentikan.
“Awal luring akan ada simulasi di bawah pengawasan tim gugus, disdik, dan tim pengawas. Kalau jumlah terpapar covid naik, jangankan meningkat, stagnan saja kita berhentikan, ” papar dia.
Namun jika dianggap telah memenuhi syarat, maka pihak sekolah bisa menerapkan model blended learning. Jumlah siswa yang diperbolehkan ikut belajar di sekolah dibagi per sift dengan pembatasan jam belajar.
“Kalau sesuai protokol kesehatan tetap dilanjut, tapi kalau tidak ya kita hentikan, ” ucap Jasrum.
Pemerintah mengisyaratkan tahap uji coba luring digelar triwulan II tahun ini atau menjelang ujian nasional, hal ini jika kasus pandemi menurun dan seluruh guru telah di vaksin.
Sejauh ini langkah yang diambil yakni menunda luring dan tetap memberlakukan sistem belajar daring dari Januari-Maret.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim berharap pembelajaran tatap muka (PTM) bisa segera dilakukan pascaproses vaksinasi ini.
Mendikbud Nadiem pun menyebut, tujuan vaksinasi guru tak lain agar sekolah dapat melaksanakan PTM pada Juli 2021. Menurutnya, sudah cukup lama siswa di Nanah Air tidak belajar tatap muka di sekolah dan dengan dilakukannya vaksinasi, Nadiem memprediksi pertengahan tahun 2021, sekolah tatap muka bisa kembali terselenggara.
"Kami ingin memastikan kalau kita bisa melakukan vaksinasi sampai akhir bulan Juni, sehingga di Juli, insyaallah sudah melakukan proses tatap muka di sekolah, " kata Nadiem saat meninjau proses vaksinasi di SMA Negeri 70 Jakarta, Rabu (24/2/2021). Dilansir detik.com.
Nadiem menyebut, jumlah 650 orang pendidik dan tenaga kependidikan yang divaksinasi hari ini baru merupakan tahapan pembuka. Ia menargetkan, akan ada tahapan selanjutnya yakni vaksinasi terhadap sebanyak 5 juta guru dapat selesai pada Juni 2021.
"Agar pada bulan Juli 2021 yang bertepatan pada tahun ajaran baru, sekolah bisa melaksanakan [PTM] kembali. Karena sampai sekarang belum tatap muka, dan risiko dari PJJ yang terlalu lama itu sangat besar. Jadi, kita harus mengambil tindakan yang cepat dan gesit, untuk bisa melaksanakan lagi belajar tatap muka di sekolah, " ujarnya.
Terakhir, Nadiem berpesan meski nantinya sekolah dibuka pada Juli 2021, agar pelaksanaannya tetap menjalankan protokol kesehatan. Saat ini, pihaknya terus menggencarkan sosialisasi pelaksanaan protokol kesehatan di sekolah.
"Walaupun proses tetap menggunakan protokol kesehatan, tapi kita sudah melatih kebiasaan baru, proses belajar tatap muka dengan protokol kesehatan yang lebih baik. Jadi itu adalah esensi dari kabar gembira kita ini, " ungkapnya. (ril)
Copyright © 2017 indonesiasatu.co.id - All Rights Reserved.