JAKARTA - Pemerintah Indonesia menekankan pelindungan data pribadi warga negara Indonesia dalam ASEAN Digital Masterplan 2025 (ADM2025). Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Mira Tayyiba menyatakan hal itu menjadi pertimbangan Indonesia dalam mengadopsi kesepakatan dalam ADM2025.
“Indonesia telah secara intensif mengikuti pembahasan dan working group tata kelola data digital selama tahun 2020. Kami menyadari bahwa kerangka tata kelola data sangat penting untuk melindungi data Warga Negara Indonesia (WNI) secara efektif, apabila data itu mengalir melintasi batas wilayah, ” ujarnya saat menghadiri pertemuan virtual “1st ASEAN Digital Senior Official Meeting (ADGSOM) and Related Meetings", dari Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta (19/1/2021).
Dalam pertemuan itu, Sekjen Mira mendorong kolaborasi untuk penguatan tata kelola data antarnegara anggota ASEAN. Menurut Sekjen Kementerian Kominfo, dalam draf akhir tersebut dikatakan bahwa tugas utama ADGSOM adalah untuk mempercepat transformasi digital di Kawasan ASEAN. "Oleh karena itu, Indonesia menyatakan dukungan terhadap pedoman pengesahan adopsi pada pelaksanaan ADGMIN nantinya, " tuturnya.
Sekjen Mira menyatakan berbagai masukan dalam dokumen Masterplan ASEAN Digital 2025 telah dipertimbangkan Pemerintah Indonesia, namun ada beberapa hal yang masih perlu diklarifikasi, Menurut Sekjen Kementerian Kominfo, seluruh negara di ASEAN perlu menekankan pentingnya kolaborasi dan koordinasi yang kuat dengan berbagai mitra dan badan sektoral lain.
“Kami setuju dengan agenda yang akan dibahas. Kepemimpinan Chairmanship Malaysia dapat mengarahkan kami pada awal implementasi inisiatif dan kerja sama baru yang akan didukung oleh para menteri. Namun, Indonesia belum dapat segera mengadopsi, menerapkan kerangka kerja pengelolaan data, dan model klausul kontrak yang tertuang dalam Masterplan Digital ASEAN dikarenakan untuk melindungi data pribadi WNI, ” tegasnya.
Apresiasi Draf Masterplan
Sekjen Kementerian Kominfo menyampaikan Indonesia memberi apresiasi yang tinggi kepada kepengurusan ADGSOM 2020 yang telah beradaptasi dengan situasi pandemi COVID-19 yang melanda seluruh negara. Sekjen Mira memberikan ucapan selamat atas terpilihnya Malaysia sebagai penyelenggara ADGSOM 2021 yang telah menyelesaikan masterplan digital ASEAN dalam waktu yang sangat terbatas.
“Kami juga ingin menggunakan kesempatan ini untuk menyambut kepemimpinan ADGSOM ChairmanshipMalaysia, serta Myanmar sebagai Wakil Ketua. Indonesia mengucapkan terima kasih kepada Malaysia yang telah memasukkan usulan kami pada draf akhir Masterplan Digital ASEAN 2025. Terima kasih atas upaya seluruh delegasi yang secara aktif memberikan masukan dalam diskusi, ” tuturnya.
Dalam acara itu, Sekjen Kementerian Kominfo mengapresiasi pelaksanaan ADGSOM yang berlangsung dalam waktu dan situasi sangat terbatas. "ADGSOM telah berhasil mewujudkan transformasi digital nyata dari pertemuan fisik TELSOM menjadi pertemuan virtual. Bahkan, telah memenuhi siklus dunia secara tepat waktu dan menyampaikan banyak dokumen penting, " ungkapnya.
Dalam pertemuan bertajuk ASEAN A Digitally Connected Community itu, Sekjen Mira memperkenalkan diri sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo yang baru dilantik oleh Menteri Kominfo Johnny G. Plate.
Rumuskan Lansekap Digital
Pertemuan perdana kementerian telekomunikasi negara anggota ASEAN ini berlangsung secara daring mulai tanggal 18 s.d. 22 Januari 2021. Pertemuan yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Multimedia Malaysia, dengan tujuan untuk membentuk kembali lansekap digital pasca pandemi Covid-19 dengan mengadopsi ASEAN Digital Masterplan 2025 (ADM2025).
Dalam pertemuan virtual itu hadir Sekjen International Telecommunication Union (ITU), Houlin Zhao; Asisten Direktur Divisi TIK dan Pariwisata Sekretariat ASEAN, Le Quang Lan; Sekjen Kementerian Komunikasi dan Multimedia Malaysia, Dato 'Sri Mohammad Mentek; Wakil Sekretaris Tetap Kementerian Perhubungan dan Infokomunikasi Brunei Darussalam, Hairul Mohd Daud Abdul Karim; Direktur Jenderal Departemen Umum Telekomunikasi Kementerian Pos dan Telekomunikasi Kamboja, Gnak Tol; Wakil Direktur Jenderal Perencanaan dan Kerja Sama Kementerian Pos dan Telekomunikasi Laos, Phavanha Douangboupha; Sekretaris Tetap Kementerian Transportasi dan Komunikasi Myanmar, Soe Thein; Wakil Menteri Departemen Teknologi Informasi dan Komunikasi Filipina, Alan Silor.
Ada pula Direktur Jenderal Otoritas Pengembangan Media Infocomm Singapura, Leong Keng Thai; Inspektur Jenderal Kementerian Ekonomi dan Masyarakat Digital Thailand, Piyanuch Wuttisorn; Direktur Departemen Kerjasama Internasional Kementerian Informasi dan Komunikasi Vietnam, Trieu Minh Long; Mitra Dialog China, LU Jianwen.
Hadir juga Wakil Direktur Jenderal Departemen Kerjasama Internasional Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi; Wakil Menteri Koordinasi Kebijakan (Hubungan Internasional) Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang, Mabito Yoshida; Direktur Divisi Kerja Sama Multilateral Kementerian Sains dan TIK Republik Korea, Choi Sung Joon; Direktur Jenderal (Telekomunikasi) Departemen Telekomunikasi India, Tushar Kanti Paul; Wakil Asisten Sekretaris untuk Komunikasi Internasional dan Kebijakan Informasi Departemen Luar Negeri AS, Stephen Anderson; serta Administrator Utama Direktorat Jenderal Urusan Internasional untuk Jaringan Komunikasi, Konten dan Teknologi Uni Eropa, Petri Koistinen.(***)