Hadirkan Sekolah Lapang Pertanian, Bupati Bantaeng: Produktivitas itu ditentukan oleh Inovasi

    Hadirkan Sekolah Lapang Pertanian, Bupati Bantaeng: Produktivitas itu ditentukan oleh Inovasi

    BANTAENG - Karena memang bahwa produktivitas itu ditentukan oleh inovasi, Demikian disampaikan  Bupati Bantaeng, DR.H.Ilham Syah Azikin pada media indonesiasatu.co.id saat menghadiri kegiatan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) padi Gapoktan, kelurahan Bonto Manai, Di Persawahan Kelurahan Bonto Manai, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Kamis, (14/1/2020)

    Dihimpun dari data dinas pertanian, terdapat luas sawah, 0.003 Ha, petani dan petugas pelajar teknologi melakukan kajian inovasi Penggunaan pupuk
    terhadap peningkatan produksi sesuai kebutuhan unsur hara pada tanaman padi dengan perlakuan:

    1.(P0) Pemakaian pupuk sesuai kebiasaan petani. Pupuk yang digunakan ada 2 macam yaitu urea 0.75 kg dan ZA, 0, 25 kg

    2.(P1) Pengujian dengan menggunakan tiga macam pupuk yaitu pupuk urea 0.50 kg, Pupuk ZA 0, 25 kg dan pupuk Ponska 0.5 kg

    3.(P2) pengujian dengan menggunakan empat macam pupuk yaitu pupuk urea 0.3.37 kg, Pupuk ZA, 0, 25 Pupuk Ponska 0, 375 dan pupuk organik 1, 25 kg.

    4.(P3) Pengujian dengan menggunakan pupuk non subsidi yaitu pupuk urea pril 0, 25 kg, Pupuk ZA 0, 25 kg, pupuk NPK pelangi 0, 75, pupuk organik 1, 25, PPC, 0.005 liter.

    Bupati mengakui kalau banyak hal dan faktor yang menuntut lahirnya inovasi, termasuk di pertanian ada keterbatasan keterbatasan dalam subsidi. 

    "Misalnya, ada keterketerbatasan luas lahan, tetapi kita menginginkan hasil yang maksimal dibutuhkan bentuk inovasi uji coba yang seperti kita lakukan hari ini", Terang Bupati

    "Jadi selain tanam perdana ada sekolah-sekolah lapang, sekolah lapang yang kita harapkan bisa dimanfaatkan oleh teman-teman petani", Harap Bupati

    Bupati mengatakan bahwa terdapat KTNA yang menjadi wadah berhimpun dan komunikator akan sesuatu yang baru dan baik

    Bupati Juga mengharapkan jika sekolah lapang nantinya dapat menghadirkan hasil pertanian yang lebih baik.

    "Ini yang kita harapkan dapat dirasakan manfaatnya oleh petani jika proses sosialisasi nya terjalin dengan baik, dan kita mendapatkan hari ini, ada pemerintah, ada petani, ada penyuluh, kita duduk bersama seperti apa yang bagus kedepan untuk kita lakukan", Jelas Bupati.

    "Tidak mungkin kita menghasilkan sesuatu yang baru, tidak mungkin kita mau melahirkan sesuatu yang baik, yang maksimal, yang produktif kalau kita tidak melakukan percobaan-percobaan", Terangnya.

    Menurutnya beberapa petani, kelompok tani, pendamping dan penyuluh melakukan percobaan untuk terus berupaya meningkatkan hasil produksi pertanian, ternyata hasilnya bagus.

    "Nah, ini yang coba diadopsi oleh para penyuluh untuk dapat dikomunikasikan kepada petani", Ungkap Bupati.

    Perubahan pola pikir, menurut Bupati, termasuk didalamnya, perubahan pola tanam itu membutuhkan proses, proses dengan komunikasi yang intens. Dirinya menyakini kalau penyuluh memiliki kemampuan.

    "Saya meyakini keberadaan KTNA sangat besar pengaruhnya untuk mengajak teman-teman petani melakukan pembaharuan - pembaharuan tidak merusak unsur tanah, tidak membutuhkan luas yang lebih besar tetapi kita  menghasilkan produktivitas yang lebih bagus, itu yang kita harapkan", Pungkas Bupati Bantaeng.

    Bantaeng SULSEL
    Ryawan Saiyed

    Ryawan Saiyed

    Artikel Sebelumnya

    Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam Hadiri...

    Artikel Berikutnya

    Kapolres Pangkep AKBP Ibrahim Aji Hadiri...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Inovasi KANDAYYA dan WIN DIESEL Semen Tonasa Bersinar di Panggung Internasional
    Kapolri-Panglima TNI Tinjau Kesiapan Program Ketahanan Pangan di Jawa Tengah
    Polres Barru Serahkan Tersangka Penipuan Haji ke Kejaksaan
    Polres Barru Siapkan 180 Personel Amankan Kampanye Terbuka
    Dukungan Ke Araska Terus Mengalir, Terbukti Kerja Nyata, Tutur Musafir

    Ikuti Kami