Haru, Nenek Renta di Jeneponto Nangis dapat Kiriman Uang dari Seorang Letkol asal Cimahi Jawa Barat

    Haru, Nenek Renta di Jeneponto Nangis dapat Kiriman Uang dari Seorang Letkol asal Cimahi Jawa Barat
    Tangis haru pecah Nenek Rania disaat diirinya menerima kiriman berupa uang (red) dari seorang TNI pangkat letkol untuk yang pertama kalinya/Syamsir.

    SULSEL-JENEPONTO,  - Tangis haru pecah Nenek Rania disaat diirinya menerima kiriman berupa uang (red) dari seorang TNI pangkat Letkol untuk yang pertama kalinya.

    Nenek renta yang kurang lebih satu abad tinggal disebuah rumah mungil itu, tak kuasa menahan keharuannya menerima bantuan dari mantan Komandan Distrik Militer (Dandim) 1425/Jeneponto, Letkol Arh Sugiri, S.Sos.

    Dipembaringannya, hari itu Selasa, (16/03/2021) sang nenek renta tersebut didatangi oleh seseorang dari kepercayaan Letkol Arh Sugiri yang dititipkan amanah kepadanya berupa uang.

    Mantan Dandim 1425 Jeneponto itu mangatakan, agar uang tersebut dibelikan berupa kebutuhan yang paling mendesak buat nenek Rania.

    "Saya titipkan uang ini buat sang nenek. Mau bentuknya apa yang penting kirimannya nyampe ke nenek itu, " pesan singkat Letkol Arh. Sugiri melalui via whatsApp pribadinya, Senin (15/03/2021).

    "Salam hormat buat semua keluarga masyarakat Jeneponto yah dan rekan-rekan media, " pesanya lagi.

    Bukan yang pertama kalinya Letkol Arh Sugiri melakukan hal yang sama. Bentuk kepedulian dan perhatian beliau pun cukup dirasakan oleh masyarakat miskin di Kabupaten Jeneponto semenjak menjabat Dandim 1425 Jeneponto.

    Bahkan, tersiar kabar dari berbagai lembaga kemasyarakatan dan oranganisasi pemuda di Kabupaten Jeneponto, mengaku kehilangan karena sangat jarang ditemukan sosok Dandim seperti beliau. Merakyat dan berjiwa sosial tinggi.

    Namun apalah daya, benar kata pepatah, dimana ada pertemuan di sana ada perpisahan, Julukan sang Komandan andalan tersebut. Kini bertugas di Pussenarhanud Cimahi, Jawa Barat sebagai Kabagbinsiapsat Sdirsen.

    Nenek Rania merupakan salah satu warga miskin di kampung Beru, Lingkungan Ujung Tanah, Kelurahan Tamanroya, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, yang tidak tercatat namanya di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)

    Padahal, sang nenek renta tersebut bersyarat untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah. Sebab data kependudukannya sebagai warga negara indonesia tercatat di pencatatan sipil Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan (Sulsel).

    Saat ini, sang nenek yang berstatus janda itu hanya bisa berpangku tangan dan mata melotot ditemani anak pertamanya bernama Mudo yang juga usianya sudah menjadi kakek renta dan dua orang cucuh yang masih bocah.

    Di rumah mungil yang sangat senderhana itu, mereka tidur beralaskan tikar yang sudah kusam tanpa kasur. Dia yang tak berdaya lagi hanya berharap uluran tangan dari tetangga dekatanya untuk bertahan menikmati sisa sisa hidupnya.


    Penulis: Syamsir
    Editor: Cq

    JENEPONTO SULSEL
    Syamsir

    Syamsir

    Artikel Sebelumnya

    Polisi Ungkap Mayat Bayi Dibuang ke Sungai...

    Artikel Berikutnya

    Kapolres Pangkep AKBP Ibrahim Aji Hadiri...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Kenakan Busana Wastra Corak Barru, Dokter Ulfah Tutup 'Berbaur Fest 2024'
    drg.Hj.Ulfah Nurul Huda S,MARS Gunakan Busana Wastra Corak Barru, Tutup Giat Berbaur Fest 2024
    Welcomingi Dinner Delegasi World Water Forum ke-10 di GWK Siap Diamankan Polri
    KAHMI Sulsel Bakal Gelar Serial FGD, Cari Solusi Komprehensif Atasi Banjir dan Longsor
    Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan Agus Salim Secara Resmi Tutup  Turnamen Sepak Bola Kajati Sulsel Cup I 2024

    Ikuti Kami