MAKASSAR, SULSEL
Polda Sulsel kembali mengerahkan 410 personelnya untuk menjamin keamanan kelancaran pengawalan 19 koli vaksin yang tiba di Terminal Kargo Bandara Sultan Hasanuddin, Jumat siang, (8/01/2021)
Kendaraan taktis dari berbagai satuan Polda Sulsel juga disiapkan mengawal kendaraan pengangkut, selain pengamanan titik dan jalur rombongan.
Hal ini guna memastikan keamanan kendaraan pengangkut berpendingin khusus. Vaksin sinovac sendiri cukup sensitif terhadap perubahan suhu, dimana suhu idealnya berada pada kisaran 2-8°c.
Kedatangan 19 koli Vaksin di Sulawesi Selatan merupakan bagian dari total 66.640 vaksin yang akan diedarkan ke 24 kabupaten kota, sebagai program vaksinasi gelombang pertama.
Kapolda Sulsel Irjen Pol. Drs Merdisyam M.Si dalam kesempatan ini kembali menegaskan keberadaannya mendukung program vaksinasi, dengan memberikan pengawalan guna keamanan dan kelancaran distribusi.
"Kami akan kawal baik menuju Dinas Kesehatan, maupun nantinya saat didistribusikan ke seluruh 24 Kabupaten/Kota se-Sulsel. Kami bekerjasama dengan TNI, Dinas Kesehatan dan semua pihak terkait", ucap Irjen Pol Merdisyam.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dr. H. M. Ichsan M menyampaikan kesiapannya dalam mendistribusikan Vaksin tersebut.
"Persiapan sudah 90 persen ya, ini gelombang pertama khusus vaksin untuk nakes sebagai garda terdepan", terang dr H M Ichsan.
Maka dari itu dibutuhkan kerjasama dan dukungan seluruh element masyarakat dan tetap melaksanakan protokol kesehatan Covid-19.
Ditilik dari kacamata Agama, MUI sebagai lembaga sertifikasi halal di Indonesia sejauh ini belum menemukan kandungan babi dalam proses pengolahan vaksin. MUI sendiri masih memproses sertifikasi halal vaksin sinovac.
Vaksin sinovac diketahui menggunakan sel vero sebagai media kembang biak virus, namun dalam prosesnya tripsin dan sel darahnya akan dibersihkan dan dinetralkan untuk menghasilkan vaksin.
Dari segi kesehatan BPOM saat ini tengah menunggu uji klinis tahap 3, jika tidak ada kendala dapat diselesaikan dalam hitungan hari dan disuntikkan kepada masyarakat.
Pihaknya pun akan memastikan dengan ketat keamanan dan mutu serta khasiat vaksin sebelum diedarkan ke masyarakat. Pengujian dilakukan berbasis ilmiah merujuk WHO dan juga kebijakan obat negara lain. (anto)