LUWU UTARA - Tetiba Menteri PPPA, Bintang Puspayoga, berdiri lalu beranjak dari tempat ia duduk bersama para anak penyintas bencana. Ia mendekati seorang anak perempuan yang memegang gitar sembari berbicara pelan. Sesaat kemudian, sang Menteri mengambil mic. Rupanya Menteri Bintang ingin mempersembahkan lagu buat anak-anak penyintas bencana di Ruang Serbaguna Ramah Anak (Rusera) yang terletak di Dusun Panampung Desa Radda, Baebunta, Jumat (13/11/2020). Rusera ini dibangun oleh Cakra Abhipraya Responsif.
“Lestari alamku, lestari desaku. Di mana Tuhanku menitipkan aku. Nyanyi bocah-bocah di kala purnama. Nyanyikan pujaan untuk nusa. Damai saudaraku, suburlah bumiku. Kuingat ibuku dongengkan cerita. Kisah tentang jaya nusantara lama, tentram kartaraharja di sana”. Secuplik lagu milik Gombloh yang fenomenal ini pun meluncur dari mulut sang Menteri. Merdu terdengar. Suara Bintang yang begitu indah membuat anak-anak penyintas bencana dan juga pejabat lainnya ikut bernyanyi. Bahkan Pjs Bupati Iqbal Suhaeb juga terlihat bernyanyi.
Suasana menjadi haru karena anak-anak penyintas bencana juga ikut bernyanyi dan larut dalam lirik lagu yang menceritakan tentang lingkungan dan alam. Di masa jayanya, lagu Gombloh yang sebenarnya berjudul “Berita Cuaca” tapi lebih populer dengan judul “Lestari Alamku” ini selalu dinyanyikan setiap pagi, didendangkan setiap senja dan dijadikan lagu pengantar tidur setiap malam. Mengingat lagu ini sangat indah didengar kapan saja dan di mana saja. Dan Menteri Bintang mampu membuat anak-anak menjadi lebih bersemangat melanjutkan hidup.
Usai bernyanyi, Bintang mengaku bahagia dan berbangga bisa berdiri di tengah-tengah para anak penyintas bencana. Dengan suara lirih, Bintang mengatakan bahwa anak-anak penyintas bencana adalah anak-anak yang luar biasa. Meski diterpa bencana banjir bandang di masa pandemi Covid-19, masyarakat Luwu Utara, khususnya para anak penyintas bencana, mampu cepat keluar dari masa-masa sulit tersebut, dan terlihat kini begitu bersemangat berkat pendampingan yang diberikan oleh Cakra Abhipraya Responsif dan Forum Anak Luwu Utara.
“Saya sangat berbahagia dan berbangga sekali bisa hadir di tengah anak-anak yang hebat dan luar biasa ini. Beberapa bulan lalu, kita mengalami banjir bandang. Banjir bandang ini terjadi di masa pandemi Covid-19. Ini adalah situasi yang sangat sulit yang dialami masyarakat Luwu Utara, khususnya anak-anak kita, tapi saya tidak menyangka, anak-anak kita telah menunjukkan kebahagiaan yang luar biasa untuk bangkit, ” tutur Bintang dengan suara sedikit terbata. Bintang berharap, situasi ini terus dipertahankan agar anak-anak ini terus bersemangat dan tersenyum meski masih dalam kondisi mengungsi.
“Walaupun anak-anak masih berada di lokasi pengungsian, saya mengharapkan anak-anakku semua harus tetap semangat, tetap belajar, sehingga kalian bisa meraih cita-cita setinggi langit nantinya. Anak-anakku, tetap semangat dan tersenyum di bawah bimbingan kakak-kakak dari Cakra Abhipraya dan Forum Anak Luwu Utara. Kita bisa cepat pulih kembali tentu tidak terlepas dari semangat dan motivasi dari diri sendiri untuk ingin cepat pulih dari kondisi yang ada saat ini. Apresiasi yang tinggi juga saya sampaikan kepada Cakra Abhipraya dan Forum Anak yang terus memberikan pendampingan tanpa ada lelah sedikit pun, ” pungkanya. ((ril/lh)