MAROS - Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Maros, tidak hanya sibuk mengurusi pemerintahan desa, tetapi para pamong desa ini ternyata memiliki kepedulian sosial yang cukup besar terhadap warga yang betul-betul perlu dibantu.
Betapa tidak. Setelah mendengar dan melihat langsung ada warga yang menderita sakit sekian lama, kemudian ditolak pihak rumah sakit, maka secara spontanitas Ketua APDESI Maros, Wahyu Febry langsung membuat list donatur, dan terkumpul dana sebesar Rp. 6, 1 juta (enam juta seratus ribu rupiah). Dana inilah disumbangkan kepada Yuliana si penderita sakit yang saat ini sudah mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Salewangang, Kabupaten Maros.
" Dana itu, kami serahkan langsung ke orangtua Yuliana, Arifin untuk biaya pengobatan. Jumlahnya, Rp6, 1 juta, " ujar Wahyu, " Senin, 4/1-2021.
Wahyu menuturkan, bantuan itu jangan dilihat dari jumlahnya, tapi ini adalah wujud kepedulian APDESI. Ikhlas memberi bantuan kepada Yuliana.
Seperti diberitakan. Yuliana, warga Lingkungan Mangallekana, Kelurahan Baju Bodoa, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, sekian bulan terbaring sakit di rumahnya karena miskin. Setelah diberitakan sejumlah media dan viral, baru ada perhatian dari pihak rumah sakit yang sebelumnya ditolak.
Bantuan berupa uang tunai tersebut, diserahkan Wakil Ketua II DPC APDESI Kabupaten Maros, Haris, yang juga Kepala Desa Allaere, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros didampingi Ketua DPC APDESI Kabupaten Maros, Wahyu Febry beserta rombongan.
Wahyu mengatakan, bantuan ini, merupakan bentuk aksi spontanitas setelah mendengar adanya warga miskin yang sakit parah, akibat infeksi usus akut. Bantuan itu sebagai wujud kepedulian kami, ” katanya.
Wahyu merasa prihatin atas penyakit yang dialami Yuliana. “Kita berdoa dan berharap semoga Yuliana cepat sembuh. Penyakit yang diderita Yuliana tersebut, cukup sampai disitu saja, " harapnya.
Wahyu juga mengapresiasi semua Kepala Desa dan segenap pengurus DPC APDESI Kabupaten Maros, yang cepat merespon serta tanggap terhadap warga miskin yang sakit. (anto)