INDONESIA SATU:
BANTAENG - Bupati Bantaeng, DR.H.Ilham Syah Azikin, M.Si. Menyambut Kunjungan kerja Bupati Majene, H Lukman Nurman S.pd, M.Pd dan rombongan, di ruang pola Kantor Bupati Bantaeng, Kelurahan Lamalaka, Kecamatan Sulawesi Selatan, Senin (15/3/2021).
Bupati Majene, pada kesempatan menginjakkan kaki di Butta toa Bantaeng itu juga mengajak Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Majene.
Diketahui, H Lukman Nurman S.pd, M.Pd, di lantik sebagai Bupati Majene Defentif pada Senin 1 Februari 2021 oleh Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar menggantikan Almarhum Fahmi Massiara karna yang meninggal dunia saat menjalani masa tugasnya sebagai Bupati.
Dirinya memuji program - program di Kabupaten Bantaeng di bawah kepemimpinan Bupati Ilham Syah Azikin. Dia mengaku ingin mereplikasi keberhasilan Bantaeng dalam mengembangkan rumput laut dan Kotaku.
"Saya ingin mencuri ilmu dari kabupaten Bantaeng kemudian saya akan bawa ke Majene. Minimal Majene bisa mendekati (keberhasilan) Bantaeng. Saya ingin merubah Majene mendekati Bantaeng, " Ungkapnya
Dia juga mengaku heran melihat Bupati Bantaeng, yang dinilainya masih merupakan anak muda, gagah, tampan dan cerdas.
"Kunjungan ini adalah kunjungan sejati, bukan hanya seremonial semata. Malu kita kalau tidak bisa mendekati keberhasilan Bantaeng. Kami ingin menjadi bagian dari Bantaeng dalam hal pengelolaan rumput laut dan pengelolaan program kotaku. Insya Allah setelah masa jabatan saya selesai, saya ingin menjadi petani rumput laut di Majene. Kalau Bantaeng bisa, Majene juga harus bisa, " kata Bupati Majene.
Sementara itu Bupati Bantaeng, Ilham Syah Azikin mengatakan bahwa Bantaeng dan Majene memiliki beberapa aspek kesamaan. Seperti sejarah dan kondisi geografis. Dia berharap lahir silaturahmi dan kolaborasi program pembangunan yang baik antara kedua daerah.
Lebih lanjutnya, Bupati Bantaeng menyampaikan capaian Pemkab Bantaeng dalam program Kotaku. Selama tahun 2017 sampai 2020, Bantaeng telah berhasil menata dan mengurangi pemukiman kumuh sebesar 31, 22 hektare. Konsentrasinya berada pada kawasan kota, tepatnya di Kelurahan Lamalaka, Pallantikang, Letta, dan Tappanjeng.
"Selanjutnya sampai tahun 2023 kita menargetkan penanganan kawasan kumuh sebesar 14, 85 hektare. Melalui program sinergitas mulai dari pusat sampai daerah ini diharapkan mengoptimalkan penanganan dan pengurangan kawasan kumuh, " Urai Ilham Syah Azikin
Dijelaskan, Bantaeng kini telah hadir inovasi UPTD Pusat Penanganan Gizi Terpadu yang merupakan UPTD Gizi Pertama di Indonesia. Dia menyebut terobosan itu mendapat apresiasi dari pemerintah pusat karena mampu mengintegralkan 10 OPD dalam penanganan gizi dan stunting.
"Alhamdulillah UPTD ini mendapat apresiasi dari pemerintah pusat dan beberapa waktu lalu diresmikan oleh Menko PMK dan Kepala BKKBN, " Ungkapnya
Dia menambahkan, Bantaeng dan Majene pada dasarnya memiliki kesamaan. Keduanya adalah daerah afdeling di Pulau Sulawesi. Dari sisi geografis, Bantaeng dan Majene ini memiliki kesamaan.
"Kita memiliki kesamaan dari sisi geografis. Dari sisi kesejarahan, kita juga sama-sama adalah afdeling, " Pungkas Bupati Bantaeng.(**)