LUWU UTARA - Tiga dari 11 kepala daerah yang dilantik hari ini berpotensi menjadi penantang serius Nurdin Abdullah (NA) di Pilgub Sulsel 2024. Ketiganya datang dari kantong suara gemuk.
Tiga kepala daerah itu adalah Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto dan Bupati Lutra Indah Putri Indriani. Ketiganya berpeluang maju karena timing yang pas.
"Kalau pilkada serentak dipastikan 2024 artinya mereka mau tak mau maju di pilgub. Itu opsi satu-satunya. Timing pas, " ujar analis politik Juanda H Alim, Jumat (26/2/2021). Dilansir Pedoman.Media.com.
Menurut Juanda, Danny, Indah dan Adnan datang dari kantong kantong suara gemuk. Danny secara geopolitik tak punya akar kuat. Tapi ia bisa merebut Makassar dengan pemilih majemuk.
"Danny pasti bisa merebut di atas 30% suara Makassar. Makassar punya populasi pemilih terbanyak. Jika angka partisipasi bisa didorong lebih tinggi, 30% itu sangat besar, " jelas Juanda.
Partisipasi pemilih rata rata di Makassar ada di angka 700.000. Sehingga asumsinya kata Juanda, Danny bisa mendominasi sampai 200 ribu suara.
Sementara itu Adnan akan menjadi figur paling dihitung karena latar geopolitiknya. Adnan merepresentasi kelompok pemilih selatan selatan (Makassar). Dengan populasi pemilih terbesar ketiga setelah Makassar dan Bone, Gowa bisa menyumbang limpahan suara besar bagi Adnan.
"Kan dulu cerminnya di era SYL. SYL menang pilgub 2 kali. Itu tak bisa dilepaskan dari suara Gowa yang ia rebut sangat signifikan. Plus Takalar, Jeneponto dan duo Toraja. Nah saya melihat Adnan ada di situasi itu di 2024 nanti, " terang Juanda.
Melihat kansnya, Adnan kemungkinan tak akan maju sebagai calon wagub. Ia akan didorong untuk maju 01. Termasuk jika disimulasikan mendampingi petahana Nurdin Abdullah, Adnan tetap dengan opsi membuat poros baru.
Selanjutnya Indah Putri Indriani (IDP), kata Juanda juga cukup potensial. Seperti Adnan, ia merepresentasi kekuatan geopolitik Luwu. Khusus Lutra populasi suara tak begitu besar. Tapi Indah bisa merebut Luwu Raya.
Ia bisa menyatukan Luwu dengan isu keterwakilan daerah itu.
"Selama inikan Aziz Qahhar menjadi figur Luwu yang paling sering malang melintang di pilgub. Tiga kali bertarung tiga kali Aziz gagal. Nah Indah jadi suksesor sekarang. Seberapa kansnya saya kira terbuka, " jelas Juanda.
Kedua, Indah merepresentasi kaum hawa. Isu keterwakilan perempuan juga bisa menjadi kekuatan Indah di pilgub nanti.