PANGKEP - Petani Jeruk Pangkep, Muhammad Tahir, warga Desa Padanglampe Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep saat ditemui dilokasi perkebunan jeruk besar Sabtu (3/4/2021) mengatakab bahwa musim panen jeruk tahun ini menurun.
Menurutnya bahwa musim panen jeruk besar atau jeruk Pamelo yang sekarang ini jauh sekali menurun hasil produksinya dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Dia menjelaskan bahwa sudah banyak induk pohon jeruk mati, sehingga sangat perlu lagi dilakukan regenerasi tanaman.
Muhammad Tahir yang sudah lama mengguluti penanaman jeruk besar Pangkep ini mengatakan bahwa salah satu tanaman hortikultura yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi adalah tanaman jeruk besar atau jeruk pamelo.
Jenis jeruk ini telah menjadi salah satu komoditi unggulan Kabupaten Pangkep dan menjadi perdagangan Internasional dengan eksportir utama antara lain Thailand dan Vietnam.
Sementara di Indonesia termasuk negara urutan ke 13 produsen jeruk Dunia pada tahun 2009. Salah satu sentral produksi jeruk besar di Sulawesi Selatan adalah Kabupaten Pangkep,
“Pada awalnya tanaman ini dibudidayakan masyarakat di Kabupaten Pangkep merupakan tanaman pekarangan. Namun setelah buah dengan rasa asem manis ini laris manis dipasaran, maka petani kemudian mengembangkannya menjadi usahatani komersial oleh Dinas Pertanian Kab. Pangkep, 2010” ujarnya.
Muhammad Tahir yang bertekad akan lebih mengembangkan lagi produksi jeruk besar kedepan bahkan akan membentuk kelompok petani jeruk besar di Padanglampe mengatakan apabila kita mengidentifikasi masalah dalam agribisnis jeruk besar dapat mendukung pengembangan kawasan hortikultura di Sulawesi Selatan.
Untuk itu kita akan merumuskan Strategi pengembangan agribisnis jeruk besar yang dapat mendukung pengembangan kawasan hortikultura di Sulawesi Selatan dengan Merancang model agribisnis jeruk Pangkep ini.yang lebih berkembang ke depan. (herman djide)